BIRKATV NEWS - Makassar, kota terbesar di Sulawesi Selatan, telah mengalami masa-masa sulit dalam beberapa minggu terakhir. Kejadian yang sangat jarang terjadi, yaitu kekeringan yang berdampak pada pasokan air PDAM, telah mempengaruhi kehidupan sehari-hari masyarakat. Selama hampir tiga minggu, beberapa pelanggan PDAM di kota ini mengalami ketidaknyamanan yang luar biasa, dengan air tidak mengalir ke rumah mereka. Situasi ini memaksa pemerintah daerah untuk mengambil langkah drastis, seperti mendistribusikan air menggunakan truk tangki ke beberapa lokasi yang membutuhkan air.
Kekeringan yang berkepanjangan ini disebabkan oleh cuaca yang tidak bersahabat dan minimnya curah hujan di wilayah Makassar. Selama berbulan-bulan, suhu panas yang tinggi dan kekurangan hujan telah menguras sumber daya air di wilayah ini. PDAM sebagai penyedia air bersih terbesar di kota ini, akhirnya tidak dapat lagi memenuhi kebutuhan masyarakat akan pasokan air bersih.
Kondisi yang semakin memburuk mengakibatkan gangguan serius dalam kehidupan sehari-hari penduduk Makassar. Aktivitas sehari-hari seperti memasak, mandi, mencuci pakaian, dan lainnya menjadi sulit dilakukan tanpa pasokan air yang memadai. Meskipun upaya distribusi air dengan truk tangki telah dilakukan oleh pemerintah, tetap saja hal ini tidak mencukupi untuk mengatasi masalah ini secara keseluruhan.
Namun, tidak hanya PDAM yang terkena dampak. Salah satu aspek penting dalam kehidupan modern, yaitu pasokan listrik, juga mengalami tekanan besar. Pasokan listrik di Makassar sangat bergantung pada Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) yang memerlukan pasokan air yang cukup untuk menghasilkan energi listrik. Kekeringan telah mengurangi pasokan air ke PLTA, dan sebagai akibatnya, pemadaman listrik bergilir harus diberlakukan untuk menghemat sisa-sisa pasokan air yang ada.
Pemadaman listrik bergilir, meskipun diberlakukan dengan tujuan yang baik, juga memberikan dampak negatif terhadap aktivitas sehari-hari dan bisnis di kota ini. Banyak industri, rumah sakit, dan bisnis kecil harus menghadapi kendala serius dalam menjalankan operasinya. Kurangnya pasokan energi yang tak terduga ini telah memaksa banyak orang untuk mencari solusi alternatif, seperti menggunakan generator listrik, yang seringkali bukanlah pilihan yang ekonomis atau ramah lingkungan.
Namun, kabar baik datang dalam bentuk hujan yang tiba-tiba. Hari ini, tepatnya pada pukul 3:16 sore, Makassar disiram oleh hujan deras yang berlangsung sekitar beberapa menit. Hujan ini memberikan nafas segar bagi kota ini. Meskipun masih terlalu dini untuk mengatakan bahwa kekeringan telah berakhir, hujan ini memberikan harapan bahwa situasi akan segera membaik.
Hujan ini sangat dinantikan oleh warga Makassar, dan harapannya adalah bahwa curah hujan yang lebih lanjut akan mengisi sumber daya air, memungkinkan PDAM untuk memulai pemulihan pasokan air bersih dan mengurangi pemadaman listrik. Namun, ini juga harus menjadi peringatan bagi kita semua tentang pentingnya pelestarian sumber daya air dan upaya kita untuk menghadapi perubahan iklim yang semakin nyata.
Sebuah peristiwa yang jarang terjadi ini di Makassar adalah pengingat kuat akan kerapuhan infrastruktur kota di bawah tekanan perubahan iklim. Harapan kita adalah bahwa tindakan yang bijak akan diambil untuk memitigasi dampak perubahan iklim dan memastikan bahwa kota-kota seperti Makassar memiliki ketahanan yang lebih baik terhadap tantangan cuaca ekstrem di masa depan. (IM)