Panen raya tersebut tidak hanya diadakan untuk mengisi waktu luang setelah ujian, tetapi juga sebagai upaya untuk memberikan edukasi tentang budi daya tanaman buah tin dan meningkatkan kesadaran siswa akan pentingnya menjaga lingkungan. Tujuan lainnya adalah agar siswa-siswi bisa mencintai alam sekitar, seiring dengan ajaran dalam Al Qur'an yang menyebutkan buah tin.
Guru madrasah ibtidaiyah, Ibu Hj. Sahriah, menjelaskan bahwa kegiatan ini tidak hanya bermanfaat sebagai refreshing, tetapi juga sebagai pembelajaran di sekitar lingkungan madrasah. Pohon tin yang tumbuh di Pondok Pesantren Al Mubarak diklaim sebagai 100% organik, menunjukkan komitmen terhadap praktik pertanian yang berkelanjutan.
Selain itu, berbagai sumber menyebutkan bahwa daun tin memiliki berbagai manfaat kesehatan, seperti meningkatkan imunitas tubuh, mengobati batu ginjal, mengobati diabetes, menurunkan kadar kolesterol dan asam urat, memperbaiki fungsi hati, menjaga kesehatan tulang, serta meredakan nyeri. Daun tin hasil panen siswa-siswi madrasah Al Mubarak akan diolah dan diproduksi oleh santri-santri lainnya untuk dijadikan teh herbal daun tin organik. Ini menjadi langkah positif dalam menggali potensi alam sekitar sambil mempromosikan gaya hidup sehat dan berkelanjutan. (BAYU/BRKTV)