Dalam pertemuan tersebut, pihak PD Parkir Kota Makassar diwakili oleh Direktur Utama Yulianti Tomu, Direktur Umum Rizal Asjahad, dan Direktur Operasional. Ibu Yulianti Tomu memberikan pemaparan mengenai implementasi sistem instansi dan support sistem yang sedang diterapkan secara bertahap. "Sistem ini sangat kami butuhkan untuk mengantisipasi kebocoran keuangan di luar. Kami akan menerapkan sistem pembayaran parkir non tunai untuk mengurangi kebocoran tersebut," jelas Yulianti Tomu.
Ia juga menambahkan bahwa meskipun selama dua tahun ini kinerja PD Parkir belum sempurna, pihaknya berusaha untuk terus memperbaiki sistem demi kesejahteraan jukir, koordinator, hingga staf kantor. "Kami tidak pernah menyangka bahwa upaya kami selama ini mendapatkan penghargaan TOP BUMD 24⁹," ujar Yulianti Tomu.
Ketua Umum LIPAN Indonesia, Muh Natzir Azis alias Tetta Joa, menyatakan dukungannya terhadap inisiatif PD Parkir. "Saya sangat mendukung langkah PD Parkir yang berencana mengubah sistem kerja dari manual ke IT, mengikuti kemajuan teknologi untuk meningkatkan motivasi kerja pegawai dan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Makassar lewat jasa parkir," kata Natzir Azis.
Natzir juga menyadari tantangan yang dihadapi PD Parkir dalam mengumpulkan uang parkir secara maksimal. Dengan adanya sistem instansi dan support sistem, seperti parkir online dan non tunai, diharapkan PD Parkir dapat memantau lebih dari 1000 titik parkir dengan lebih efektif. "Jika metode parkir non tunai diberlakukan, kebocoran uang parkir dapat diminimalisir. PD Parkir harus bekerja keras dan berbenah diri untuk menjadi lebih baik dan mandiri," tambahnya.
Dengan dukungan penuh dari LIPAN Indonesia, PD Parkir Kota Makassar diharapkan dapat mengimplementasikan sistem baru ini dengan sukses, membawa perubahan positif bagi kota dan warganya. (Arjun/BRKTV)
